12 Sep, 2022
GAHARU: EMAS HARUM DARI HUTAN
Habitat Development
Hutan Kehje Sewen kaya akan sumber daya alam, seperti pohon tengkaras atau kayu gaharu (Aquilaria malaccensis). Gaharu sangat dicari dan dijual sebagai bahan baku dalam produksi parfum. Namun, akibat eksploitasi yang berlebihan, keberadaannya kini terancam punah.
Pemanenannya yang merusak menjadi faktor utama kepunahan kayu gaharu. Untuk mendapatkan gaharu, pohon tengkaras harus ditebang terlebih dahulu untuk mengetahui apakah pohon tersebut sudah cukup memiliki kandungan gaharu untuk dipanen. Seringkali pohon tengkaras yang ditebang ini justru tidak memiliki gaharu di dalamnya dan akhirnya pohon tersebut mati sia-sia. Kalau saja memungkinkan untuk mengetahui kandungan gaharu tanpa menebangnya, mungkin populasinya tidak terancam punah seperti saat ini.
Tidak semua pohon tengkaras menghasilkan gaharu karena proses produksinya yang unik. Pembentukan kandungan gaharu secara alami dirangsang oleh infeksi jamur parasit dari kelompok Ascomycetes seperti Phaeoacremonium. Jadi, tanpa infeksi jamur khusus ini, nilai gaharu untuk parfum tidak ada.
Banyak personel tim kami sebelumnya bekerja sebagai pencari gaharu. Namun, setelah diberikan edukasi tentang pentingnya konservasi alam, mereka dapat lebih memahami betapa pentingnya penggunaan gaharu secara berkelanjutan dan menjaga populasinya agar tetap lestari. Bahkan saat tim PRM kami berpatroli dengan menebas semak belukar menggunakan parang, mereka sangat berhati-hati agar tidak sengaja menebang gaharu yang berharga.
Teks oleh Tim PRM di Nles Mamse, Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur