01 Apr, 2024
KUKUK BELUK YANG PENUH TEKA-TEKI
Keanekaragaman Hayati
Burung kukuk beluk (Strix leptogrammica) adalah salah satu anggota menarik dari famili Strigidae yang mendiami hutan-hutan tropis di Asia Selatan dan Tenggara.
Dikenal dengan ciri fisiknya yang mencolok dan suaranya yang khas. Burung hantu ini telah menarik perhatian pengamat burung dan penggemar alam selama bertahun-tahun.
Baca juga: MELODI TERSEMBUNYI DARI HUTAN
Burung kukuk beluk memiliki ukuran tubuh relatif besar dengan panjang sekitar 45-57 cm dan berat mencapai 1000 gram. Bulunya dominan berwarna coklat tua dengan bintik-bintik gelap dan garis-garis yang terang di bagian dada dan perutnya. Pada bagian wajahnya dilapisi oleh bulu-bulu halus dan telinga ekstensif yang membantunya untuk menangkap mangsa di malam hari. Masa kawin burung ini biasanya terjadi pada awal tahun sekitar bulan Januari hingga April ketika mereka membangun sarang di lubang pohon, celah tebing, atau bangunan terbuka lainnya. Betina biasanya bertelur sekitar 1-2 butir telur, dan akan menginkubasi telurnya selama 30 hari.
Meskipun jarang, burung hantu ini biasanya ditemukan di hutan-hutan dataran rendah dan pegunungan, serta daerah terbuka yang terpencil. Mereka tersebar luas di seluruh Asia Selatan dan Tenggara, termasuk India, Nepal, Bhutan, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Seperti kebanyakan burung hantu, Strix leptogrammica adalah pemburu malam yang lihai. Mereka memangsa berbagai jenis mangsa, termasuk mamalia kecil seperti tikus, kelinci, dan tupai, serta burung kecil, serangga, dan reptil. Mereka berburu dengan cara mengintai dari posisi yang tersembunyi dan menyerang mangsa dengan cakar mereka yang kuat saat mangsa mendekat.
Baca juga: KEMBARA DAN SAYAP BIRUNYA YANG MENAWAN
Statusnya menurut Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) masuk ke dalam Risiko Rendah. Meskipun belum menjadi fokus perhatian konservasi yang besar, burung hantu cokelat Asia masih menghadapi ancaman habitat yang semakin menyusut dan perburuan ilegal. Upaya-upaya konservasi, termasuk perlindungan habitat dan pengawasan terhadap perdagangan ilegal, sangat penting untuk menjaga keberlangsungan populasinya di masa depan.
Teks oleh: Tim Komunikasi Kantor Pusat BOS, Bogor, Jawa Barat