Tim Post-Release Monitoring (PRM) kami di Hutan Kehje Sewen baru-baru ini berjumpa dengan Leonie, orangutan betina yang terakhir terpantau di tahun 2017 lalu. Tim PRM kami yang terdiri dari dua kelompok berpencar untuk melakukan patroli dan membersihkan jalur transek yang mulai tertutup oleh belukar dan memberikan pita penanda. 

Tim PRM pertama yang terdiri dari Asyrofi, Faldo, dan Welem melakukan tugasnya untuk membersihkan transek 31. Ketiganya berjalan dari jalan utama sampai ke simpang helipad dan menemukan bekas pakan orangutan, yaitu batang kecombrang (Etlingera sp.). Setelah memasang beberapa pita penanda di jalur tersebut, kelompok ini berjumpa dengan orangutan betina yang kemudian teridentifikasi sebagai Leonie melintas di depan mereka. Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut, ketiga tim PRM kami tersebut menyempatkan memotret Leonie sebelum melanjutkan perjalanan pulang kembali ke Kamp Nles Mamse.

Baca juga: LEONIE MENIKMATI HIDUP DI HUTAN KEHJE SEWEN

Berbeda dengan tiga anggota tim PRM pertama, tim PRM kedua yang terdiri dari Yunus dan Lirin melakukan patroli hingga transek 17. Keduanya berjalan dari transek utama menuju area yang dinamakan dengan “pondok 2”. Kedua tim PRM kami ini berjumpa dengan orangutan yang sama dan langsung melakukan observasi. Aktivitas dominan yang dilakukan oleh Leonie ialah beristirahat dan bergelantungan berpindah-pindah tempat dari satu pohon ke pohon lainnya. Leonie nampak menikmati makan siangnya yang berupa umbut liana. Ia juga terpantau buang air kecil (urinasi) dan buang air besar (defikasi) sebanyak tiga kali. 

Tim PRM kami tidak melanjutkan patroli karena pergerakan Leonie yang cukup lincah berpindah-pindah tempat dan menjelajah lebih jauh ke dalam hutan. Terlihat Leonie telah hidup dengan baik di Hutan Kehje Sewen. Kami yakin bahwa suatu saat Leonie akan muncul kembali dalam pantauan tim PRM kami dengan membawa berita gembira. 

Teks oleh: Tim PRM di Nles Mamse, Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur