Pagi itu, lima orang tim Post-Release Monitoring (PRM) kami, Faldo, Balan, Dandi, Yunus, dan Welem telah bersiap sejak pukul tujuh pagi untuk melakukan patroli. Saat anggota tim kami mendekati persimpangan transek utama, mereka melihat Signe bersama bayi dan anak sulungnya Bungaran.

Tim kami memutuskan untuk membagi tim menjadi dua grup. Grup pertama yang terdiri dari Faldo, Balan, dan Dandi lanjut melakukan patroli menuju transek #12, sedangkan grup lainnya yang terdiri dari Yunus dan Welem tetap tinggal di transek #3 dan #4 untuk mengamati keluarga Signe. Saat itu, keluarga Signe terpantau melakukan party dengan orangutan liar berjenis kelamin jantan. Mereka berada dalam jarak yang cukup dekat dan sepertinya tengah menjalin pertemanan baru.

Suasana hutan hari itu sangat tenang dan cuaca yang sedikit teduh. Yunus dan Welem mengendap-endap mencari posisi yang pas untuk melakukan pengamatan. Suara merdu ranting pohon yang saling bergesekan ditiup angin menjadi latar suara pengamatan hari itu. Bungaran semakin asyik menghabiskan sebagian besar waktunya di atas kanopi hutan meninggalkan ibu dan adiknya di dahan pohon di bawah bersama teman barunya. Ketiga orangutan tersebut tengah asik memakan buah-buahan hutan bersama. 

Setelah puas dengan kegiatan makan paginya, Signe membawa bayinya naik ke atas pohon untuk bersantai dan menikmati hari. Begitu juga dengan orangutan jantan yang sejak tadi bersama keluarga Signe. Sesekali Signe dan bayinya kembali turun ke lantai hutan untuk meminum air dari mata air yang berada tidak jauh dari pohon singgahnya. 

Menjelang petang, Signe dan anak-anaknya membangun sarang untuk tempat bermalam hari ini. Kegiatan pengamatan selesai pada pukul enam petang saat tim kami benar-benar memastikan keluarga Signe dan teman barunya menetap di pohon sarang tersebut. Sungguh penemuan yang sangat menggembirakan melihat Keluarga Signe kembali menemukan teman lain di dalam hutan Kehje Sewen.

Teks oleh: Tim PRM Nles Mamse di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur