Di penghujung tahun lalu, Tim Post-Release Monitoring (PRM) kami melakukan aktivitas rutin patrol. Seperti biasa, keberangkatan patroli dimulai pada pukul 08.00 WITA menuju Transek 32. Tim melakukan pemberhentian untuk istirahat di area Pondok 2 untuk sekadar minum dan mengumpulkan tenaga.

Tidak berapa lama, tajuk pepohonan bergerak sedikit berisik dan munculah Justin, orangutan jantan yang telah dilepasliarkan ke Hutan Kehje Sewen pada tahun 2017 lalu. Saat terpantau oleh tim PRM kami, orangutan jantan ini tengah berpindah pohon. Tidak menunggu lama, Tim PRM kami lantas melakukan observasi dan memotret Justin. Justin terlihat sedang dalam kondisi pilek, terlihat dari cairan yang turun di bawah lubang hidugnya. Tim melakukan observasi selama 10 menit saat orangutan tersebut sedang diam duduk di dahan. 

Baca juga: BERMESRAAN DI TENGAH HUJAN

Namun, Justin yang rupanya menyadari keberadaan tim PRM kami merasa terganggu. Justin lantas menggoyang-goyangkan dahan pohon dan berpindah pergi meninggalkan tim PRM kami, masuk ke rimbunan belukar. Tim PRM kami kehilangan jejak Justin saat mencoba mengikuti keberadaannya. Justin terakhir kali terpantau di tahun 2021. Saat itu, dirinya tengah melakukan party dengan orangutan Angely.

Setelah berputar-putar sekitar satu jam, tim PRM kami akhirnya memutuskan untuk melanjutkan tujuan patrol awal, yaitu menuju Transek #32. Sesampainya di Transek #32, tim PRM kami kembali melakukan monitoring dan tidak menemukan tanda atau jejak keberadaan orangutan lain. Perjumpaan singkat dengan Justin tadi memberikan kabar terbaru bahwa orangutan jantan itu dapat bertahan dengan baik di Hutan Kehje Sewen sampai saat ini.

Teks oleh: Tim PRM di Kamp Nles Mamse, Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur