17 Feb, 2025
FESTIVAL HUDOQ: WARISAN BUDAYA DAYAK YANG PENUH MAKNA
Pemberdayaan Masyarakat
Festival Hudoq adalah salah satu bentuk kebanggaan budaya masyarakat Dayak yang telah diwariskan secara turun-temurun. Tim Pemberdayaan Masyarakat kami dari PT. Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (PT. RHOI) setiap tahunnya berkesempatan untuk melihat festival ini terutama ketika musim tanam padi diadakan. Mari mengenal lebih jauh mengenai festival hudoq dan bagaimana Masyarakat Dayak masih melestarikannya sampai saat ini.
Sejarah Festival Hudoq
Hudoq adalah tarian tradisional masyarakat suku Dayak. Tarian hudoq erat kaitannya dengan siklus bercocok tanam Masyarakat Dayak. Awalnya, tarian ini dilakukan sebagai bagian dari ritual adat yang bertujuan untuk meminta berkat kepada para dewa dan roh penjaga alam. Masyarakat Dayak percaya bahwa dengan menampilkan tarian ini, mereka dapat memastikan hasil panen yang melimpah dan kehidupan yang sejahtera.
Baca juga: SEMARAK KEMERIAHAN LAQ PESYAI: TRADISI UNIK SUKU DAYAK WEHEA
Nama "Hudoq" sendiri berasal dari bahasa Dayak Modang yang berarti "topeng". Oleh sebab itu, tidak heran jika tarian ini melibatkan penggunaan topeng dan kostum unik yang menyerupai sosok makhluk supranatural. Hudoq dipercaya sebagai representasi dari roh-roh penjaga yang datang untuk melindungi hasil panen dan mengusir roh jahat yang dapat merusak tanaman dan kehidupan masyarakat.
Makna Tarian Hudoq
Tarian Hudoq berasal dari wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, terutama di daerah yang dihuni oleh suku Dayak Modang, Dayak Bahau, dan Dayak Kenyah. Setiap sub-suku Dayak memiliki variasi tarian Hudoq yang berbeda, baik dari segi kostum, gerakan, maupun musik pengiringnya. Meskipun terdapat perbedaan, esensi dan tujuan dari tarian ini tetap sama, yaitu untuk memohon keberkahan dan perlindungan dari alam.
Baca juga: CARA ORANG DAYAK MERANGKUL TRADISI DAN KEBERLANJUTAN
Selain untuk memohon keberkahan, tarian hudoq juga merupakan salah satu bentuk Masyarakat Dayak untuk menghormati leluhur yang diyakini selalu melindungi mereka. Festival Hudoq juga menjadi momen bagi masyarakat untuk berkumpul, bergembira, dan mempererat hubungan sosial antarwarga. Secara tidak langsung tarian ini juga memiliki tujuan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Dayak.
Pengakuan sebagai Warisan Budaya Takbenda
Tarian Hudoq telah diakui sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Pengakuan ini menunjukkan pentingnya tarian Hudoq dalam memperkaya khazanah budaya bangsa dan menjaga warisan leluhur. Di tingkat daerah, tarian Hudoq juga telah mendapat pengakuan dari pemerintah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat setempat.
Baca juga: MENGINTIP RUMAH ADAT LAMIN
Festival Hudoq bahkan menjadi acara tahunan yang diadakan di beberapa daerah di Kalimantan Timur, seperti Mahakam Ulu dan Kutai Kartanegara, untuk mempromosikan kekayaan budaya lokal kepada wisatawan. Melalui Festival Hudoq, kita dapat melihat betapa kayanya warisan budaya Indonesia sekaligus representasi dari hubungan harmonis antara manusia dan alam.
Teks oleh: Tim Pemberdayaan Masyarakat, PT. RHOI di Muara Wahau, Kalimantan Timur