• Orangutan
    • Mengapa Orangutan
    • Habitat Orangutan
      • Tentang Habitat Orangutan
      • Peran Penting
    • Ancaman Terhadap Orangutan
    • FAQ Orangutan
  • Tentang Kami
    • Pekerjaan Kami
      • Reintroduksi Satwa
      • Restorasi Ekosistem
    • Tim Kami
    • Sejarah
    • Karir
    • FAQ RHOI
  • Galeri
  • Publikasi
  • Narahubung
ID
EN ID
MENU
  • Orangutan
    • Mengapa Orangutan
    • Habitat Orangutan
      • Tentang Habitat Orangutan
      • Peran Penting
    • Ancaman Terhadap Orangutan
    • FAQ Orangutan
  • Tentang Kami
    • Pekerjaan Kami
      • Reintroduksi Satwa
      • Restorasi Ekosistem
    • Tim Kami
    • Sejarah
    • Karir
    • FAQ RHOI
  • Galeri
  • Publikasi
  • Narahubung
English Indonesia
Kembali ke Cerita
09 Okt, 2023

LAYANG-LAYANG BATU: MENYAPA DENGAN ANGGUN

Keanekaragaman Hayati

Pagi hari tiba, suasana cerah menyambut tim Post-Release Monitoring (PRM) yang sedang sibuk melaksanakan kegiatan rutin membersihkan kamp. Tak disangka, di atas kabel langit-langit ruangan, tampak tamu tak diundang yang dengan tenang dan enggan beranjak dari tempatnya yang nyaman. Keberadaan tamu tersebut mengejutkan kami karena tampaknya ia telah masuk tanpa mendapatkan izin dari kami. 

Meskipun sedikit terkejut, tim PRM kami tetap berusaha tenang untuk tidak mengganggu tamu tak diundang tersebut. Dengan hati-hati, kami mendokumentasi dan mengidentifikasi jenis burung apa yang ada di atas kabel itu. Setelah melakukan pengamatan lebih teliti, kami berhasil mengidentifikasi burung tersebut sebagai layang-layang batu (Hirundo tahitica).

Layang-layang batu adalah jenis burung berukuran kecil yang masuk ke dalam ordo Hirundinidae. Layang-layang batu dalam status konservasinya menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) adalah Least Concern atau yang biasa disebut dengan “risiko rendah”. Selain itu, menurut Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) status konservasinya adalah Appendix III yang artinya burung ini masih diperbolehkan untuk diperdagangkan dalam jumlah yang terbatas.

Layang-layang batu adalah jenis burung pemakan biji-bijian yang dapat dikenali melalui jenis paruh dan cakarnya. Burung ini membuat sarang dari ranting-ranting pohon yang berfungsi sebagai tempat beristirahat, mengerami telur, menetaskan telur, menyimpan telur serta tempat perlindungan bagi anak-anaknya. 

Jenis predator dari satwa diurnal (aktif di siang hari) ini ialah tikus, kucing, musang, anjing, elang, biawak, dan ular. Layang-layang batu memiliki kebiasaan hidup secara berkelompok dan mencari tempat membuat sarang yang aman dan nyaman agar terhindar dari predatornya. 

Kunjungan tamu ini ke kamp merupakan momen refleksi untuk kita bertindak secara lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Momen ini, juga menjadi pengingat bagi kita untuk lebih peka terhadap keberadaan burung dan peran mereka dalam ekosistem serta pentingnya menjaga kelestarian habitat alaminya.

Teks oleh: Tim PRM di Kamp Lesik, Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur

  • Share
  • Logo Facebook
  • Logo Twitter

Cerita Lainnya

Keanekaragaman Hayati
RANGKONG GADING: SIMBOL KESETIAAN MASYARAKAT DAYAK
09 Januari 2023
Keanekaragaman Hayati
RACUN YANG CANTIK: PESONA MENYESATKAN RED RUSSULA!
10 Juni 2024
Keanekaragaman Hayati
BANGKONG FINCH: LIMNONECTES FINCHI
08 Januari 2024
PT. Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (PT. RHOI) didirikan oleh Yayasan BOS pada tanggal 21 April 2009 untuk menyediakan tempat aman yang permanen bagi orangutan agar mereka dapat hidup dalam kebebasan.
MENU
  • Orangutan
  • Tentang Kami
  • Galeri
  • Publikasi
  • Narahubung
DAPATKAN BERITA TERBARU KAMI

Dapatkan pembaruan eksklusif tentang pekerjaan kami dan bagaimana Anda dapat membantu.

KERJA SAMA
Copyright ©2025 RHOI. All RIghts Reserved. Site by Site by WEBARQ
Narahubung