• Orangutan
    • Mengapa Orangutan
    • Habitat Orangutan
      • Tentang Habitat Orangutan
      • Peran Penting
    • Ancaman Terhadap Orangutan
    • FAQ Orangutan
  • Tentang Kami
    • Pekerjaan Kami
      • Reintroduksi Satwa
      • Restorasi Ekosistem
    • Tim Kami
    • Sejarah
    • Karir
    • FAQ RHOI
  • Galeri
  • Publikasi
  • Narahubung
ID
EN ID
MENU
  • Orangutan
    • Mengapa Orangutan
    • Habitat Orangutan
      • Tentang Habitat Orangutan
      • Peran Penting
    • Ancaman Terhadap Orangutan
    • FAQ Orangutan
  • Tentang Kami
    • Pekerjaan Kami
      • Reintroduksi Satwa
      • Restorasi Ekosistem
    • Tim Kami
    • Sejarah
    • Karir
    • FAQ RHOI
  • Galeri
  • Publikasi
  • Narahubung
English Indonesia
Kembali ke Cerita
22 Jan, 2024

JAMUR TUDUNG PENGANTIN

Keanekaragaman Hayati

Jamur tudung pengantin (Phallus indusiatus) ialah jenis jamur yang tumbuh secara soliter di atas tanah gembur yang juga dihuni banyak ilalang di sekitarnya. Pada beberapa kasus, jamur ini juga ditemukan hidup berkelompok meski dalam jumlah yang terbatas. Jamur ini biasanya ditemukan pada daerah yang mengalami gangguan seperti tanah terbakar, serasah bambu, maupun lantai hutan. Siklus hidupnya sendiri relatif singkat, mulai dari muncul, mekarnya tudung, hingga meluruh dan menghilangnya jamur ini dari tempat tumbuh semulanya.

Baca juga: SI HIJAU BERJAMBUL YANG PANDAI BERSEMBUNYI

Jamur tudung pengantin memiliki bentuk yang melonjong dengan tangkai yang ditutupi oleh tudung pada bagian kepalanya. Bagian khas dari jamur ini terdapat pada tudungnya yang memiliki ornamen eksudat cokelat kehitaman yang meliputi seluruh bagiannya. Bentuknya yang unik ini menyerupai veil atau tudung pengantin yang berenda. Tangkainya berbentuk silinder berwarna putih dengan bagian dasar yang lebih besar. 

Eksudat yang terdapat pada jamur ini mengeluarkan bau yang cukup menyengat dan menarik untuk para serangga. Dari hinggapan tersebut, serangga-serangga yang terbang secara tidak langsung juga menyebarkan spora yang didapat dari jamur ini hingga ke berbagai tempat. Sampai saat ini, tercatat sebanyak 181 varietas dari Phallus yang terdapat di seluruh dunia.

Baca juga: LAYANG-LAYANG BATU MENYAPA DENGAN ANGGUN

Jamur ini sebelumnya dilaporkan sebagai jamur yang dapat dimakan dengan berbagai manfaat, salah satunya oleh Habtemariam pada tahun 2019 dalam The Chemistry, Pharmacology and Therapeutic Potential of the Edible Mushroom Dictyophora indusiata (Vent ex. Pers.) Fischer (Synn. Phallus indusiatus). Meskipun demikian, karena masih banyak perdebatan tentang aspek keamanan konsumsi dari jamur ini, disarankan untuk tidak mengonsumsinya tanpa memiliki pengetahuan dan pengalaman empiris yang memadai.

Teks oleh: Tim Komunikasi BOS Kantor Pusat, Bogor, Jawa Barat

  • Share
  • Logo Facebook
  • Logo Twitter

Cerita Lainnya

Keanekaragaman Hayati
JELARANG BILALANG: SI BAJING PEMALU
27 Mei 2024
Keanekaragaman Hayati
LAYANG-LAYANG BATU: MENYAPA DENGAN ANGGUN
09 Oktober 2023
Keanekaragaman Hayati
SEPASANG JULANG EMAS DI PENGHUJUNG HARI
23 September 2024
PT. Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (PT. RHOI) didirikan oleh Yayasan BOS pada tanggal 21 April 2009 untuk menyediakan tempat aman yang permanen bagi orangutan agar mereka dapat hidup dalam kebebasan.
MENU
  • Orangutan
  • Tentang Kami
  • Galeri
  • Publikasi
  • Narahubung
DAPATKAN BERITA TERBARU KAMI

Dapatkan pembaruan eksklusif tentang pekerjaan kami dan bagaimana Anda dapat membantu.

KERJA SAMA
Copyright ©2025 RHOI. All RIghts Reserved. Site by Site by WEBARQ
Narahubung