Pagi hari yang cerah menyambut tim Post Release Monitoring (PRM) kami saat bersiap untuk melakukan rutinitas patroli di hutan. Seperti biasa, Kamp Nles Mamse menjadi tempat keberangkatan tim kami sebelum perjalanan dimulai. Pukul delapan pagi, tepat ketika matahari mulai memancarkan sinarnya dan burung-burung mulai berkicau, Yunus dan Ransik bersiap untuk menjelajahi transek 16.

Dua jam berlalu dengan cepat, tim kami mengamati berbagai tanda-tanda keberadaan orangutan. Tidak jauh dari area pengamatan, yang dinanti akhirnya terlihat: Suluy, orangutan liar yang baru-baru ini sering menampakkan dirinya di area dekat transek utama. Sebelumnya, Suluy kerap terlihat bersama dengan keluarga kecil Signe. Kini ia terpantau sendirian.

Suluy terlihat nyaman di sarangnya yang terletak di ketinggian sekitar 4 meter dari atas tanah. Tim PRM kami mencatat setiap gerakan, perilaku, dan kondisi tubuh (Body Condition Score atau BCS) Suluy yang ternyata berada pada angka 3. Skor ini mengindikasikan bahwa kondisi fisiknya baik dan berat badannya ideal untuk kelangsungan hidupnya.

Baca juga: TEMAN BARU KELUARGA SIGNE

Namun, Suluy tidak hanya diam di sarangnya. Orangutan tersebut mulai bergerak dengan lincah di antara pepohonan, menjelajahi cabang-cabang pohon, dan mencari pakan alami. Ia tampak menikmati buah-buahan dari pohon mahang (Macaranga sp.), mengunyah pucuk tanaman kecombrang (Etlingera elatior), dan meraih daun-daun muda di atas pohon singgahnya untuk santapan.

Matahari semakin meninggi saat tim PRM mengikuti Suluy menyusuri transek jalur utama. Seiring berjalannya waktu, Suluy menghilang dari pandangan meninggalkan Yunus dan Ransik bersama ribuan serangga yang muncul menjelang gelapnya hari. Pulang dalam langkah lelah, tim PRM kami akhirnya kembali ke kamp dan beristirahat setelah menjalani hari yang panjang. Hiduplah dengan baik, di hutan, Suluy. Kami tidak sabar melihatmu menjadi penjelajah ulung!

Teks oleh: Tim PRM di Kamp Nles Mamse, Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur