23 Okt, 2024
PERJALANAN PENANAMAN DI HUTAN KEHJE SEWEN
Habitat Development
Selain Post-Release Monitoring (PRM), PT. Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (PT. RHOI) juga menjalankan program pengelolaan dan pembinaan habitat (PPH). Program ini merupakan salah satu aktivitas restorasi ekosistem yang dijalankan oleh Divisi RE-PPH. Seperti namanya, divisi RE-PPH melakukan pengelolaan limbah domestik yang dihasilkan selama operasional kamp. Selain itu, tim kami ini juga mengelola kawasan pelestarian plasma nutfah (KPPN) sekaligus program penanaman.
Baca juga: RUMAH UNTUK ORANGUTAN, JUGA RUMAH UNTUK SEMUA CIPTAAN
Program penanaman yang dijalankan oleh tim kami sudah berjalan sejak awal bulan Mei lalu. Tentunya ada banyak persiapan yang dilakukan oleh tim kami. Persiapan tersebut di antaranya, memperbaiki bangunan persemaian, pencarian tanah humus, dan pengumpulan bibit dari pohon induk. Seperti yang kita ketahui, persemaian adalah tempat bibit tanaman diproses hingga bibit tersebut siap ditanam di areal baru. Metode yang digunakan oleh tim kami untuk pengadaan bibit ini adalah metode cabutan. Tim kami mengumpulkan bibit yang tumbuh di sekitar pohon induk untuk ditanam kembali di persemaian sebelum akhirnya siap di tanam di area baru.
Saat ini, terdapat kurang lebih 10 jenis bibit pohon pakan dan pohon sarang yang sudah disapih, seperti Artrocarpus sp., Lithocarpus sp., Pternandra sp., Adinandra sp., Durio sp., dan Nephelium sp. Pemilihan jenis ini sendiri bertujuan untuk memperkaya dan memperluas jenis pohon pakan dan pohon sarang untuk orangutan di kawasan Hutan Kehje Sewen.
Baca juga: LEBAH MENGAMBIL ALIH KAMP NLES MAMSE
Kenyataannya, pengelolaan persemaian tidak selalu berjalan mulus. Bibit pohon yang disapih tidak seluruhnya hidup dengan baik. Beberapa di antaranya ada yang mati, kurang sehat, bahkan ada yang terserang hama serangga. Entah itu karena teknik penyapihan yang masih salah atau perlakuan pascapenyapihan yang kurang efektif. Meskipun begitu, tim kami masih terus melakukan evaluasi dan perbaikan untuk meningkatkan persentasi hidup bibit tanaman di persemaian.
Media tanam menjadi kunci penting dalam proses persemaian bibit ini. Tim kami akhirnya mencoba mencari tanah dengan kandungan humus yang lebih banyak dari sebelumnya dan mencampur media tanam tersebut dengan serbuk kayu bekas. Setelah membenahi media tanam, tim kami kembali mengganti tanaman-tanaman yang telah mati dengan bibit cabutan yang baru.
Baca juga: BUNGA, BUAH, DAN BANYAK HAL LAIN DI KEHJE SEWEN
Usaha tidak menghianati hasil! Setelah memaksimalkan teknik penyapihan, kini tanaman-tanaman tersebut tumbuh lebih baik. Setiap hari sebelum memulai kegiatan utama, tim kami selalu mengawali hari dengan memantau perkembangan tanaman di bangunan persemaian. Seperti yang terlihat pada gambar, rangkaian pemeliharaan bibit dilakukan. Tim kami disibukkan dengan menyiram tanaman, penyiangan, membersihkan gulma di sela-sela bedeng dan sekitar area persemaian. Kini persentasi hidup tanaman di persemaian, semakin hari semakin baik.
Kami berharap ke depannya dengan pemeliharaan tanaman secara rutin, tanaman di persemaian semakin baik lagi dan siap ditanam di areal-areal baru Hutan Kehje Sewen.
Teks oleh: Tim RE-PPH, PT. RHOI di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur