26 Agu, 2024
PENGELOLAAN LIMBAH: SEMUA ORANG HARUS MELAKUKANNYA!
Post Release Monitoring
Selama aktivitas manusia berjalan, selama itu pula limbah dihasilkan. Pengelolaan limbah merupakan tantangan signifikan di wilayah terpencil, tidak terkecuali di situs kerja kami di tengah hutan. Oleh karena itu, sistem pengelolaan limbah yang benar sangat penting bagi tim kami dan termasuk dalam tugas penting dalam daftar panjang pekerjaan sehari-hari mereka. Selain aktivitas Post-Release Monitoring (PRM), tim kami juga menjalankan salah satu program restorasi ekosistem (RE) yaitu pengelolaan dan pembinaan habitat (PPH). Program ini dijalankan oleh Divisi RE-PPH di mana salah satunya adalah menangani limbah yang dihasilkan selama operasional kamp.
Limbah yang dihasilkan dari kegiatan operasional tim kami terdiri dari limbah organik, anorganik, sampai dengan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Pengelolaan limbah B3 memerlukan penanganan khusus karena sifatnya yang berbahaya dan beracun. Di wilayah kerja kami, limbah B3 dipisahkan dari limbah rumah tangga lainnya sejak awal. Pemilahan ini dilakukan untuk menghindari kontaminasi dan memudahkan proses pengolahan.
Baca juga: RUMAH UNTUK ORANGUTAN, JUGA RUMAH UNTUK SEMUA CIPTAAN
Selanjutnya, limbah B3 disimpan dalam kontainer khusus yang tahan terhadap korosi dan kebocoran. Kontainer ini kemudian kami tempatkan secara tersendiri agar tidak sembarangan diakses oleh tim lainnya untuk mengurangi dampak risiko terhadap kesehatan anggota tim kami. Bersamaan dengan limbah anorganik lain yang tidak dapat dimusnahkan, limbah tersebut akan dibawa turun untuk didistribusikan keluar situs kerja kami.
Selain limbah B3, tim kami juga mengelola limbah organik. Limbah organik seperti sisa makanan, dedaunan, dan bahan organik lainnya dikumpulkan secara terpisah untuk kemudian ditimbun dalam satu lubang kompos. Limbah organik dibiarkan mengalami proses fermentasi alami di bawah pengawasan yang ketat. Proses ini melibatkan penambahan bahan-bahan pendukung seperti tanah dan mikroorganisme pengurai. Setelah dua sampai tiga bulan, kompos yang sudah siap kemudian kami manfaatkan sebagai pupuk padat dan cair untuk program penanaman kami.
Baca juga: LEBAH MENGAMBIL ALIH KAMP NLES MAMSE
Tentunya dengan pemilahan dan pengolahan yang baik, tempat pembuangan domestik di wilayah kerja kami membantu mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan. Hal ini selaras dengan visi kami untuk mengelola dan melakukan usaha konservasi hutan secara bertanggung jawab dengan tujuan untuk menjaga kesehatan ekosistem hutan terutama sumber air dan tanah. Usaha lebih lanjut untuk mendukung program ini ialah dengan melakukan penanaman yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan kualitas hidup baik bagi keanekaragaman hayati maupun masyarakat di daerah terpencil sekalipun.
Teks oleh: Tim Komunikasi Kantor Pusat BOS, Bogor, Jawa Barat