17 Mei, 2021
SABTU MALAM LIAR DI HUTAN!
Post Release Monitoring
Bulan Februari lalu, tim PRM dari Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur, menerima tiga anggota baru yaitu Hilal, Ayu, dan Rahmi. Hilal dan Ayu ditempatkan di Kamp Lesik di sisi utara Hutan Kehje Sewen, sementara Rahmi di Kamp Nles Mamse, sisi selatan hutan.
Sejak pertama kali tiba di Kamp Lesik, Hilal dan Ayu langsung menghadapi sejumlah pengalaman menarik, termasuk terlibat dalam pelepasliaran orangutan pertama di tahun ini! Sebagai staf baru di lapangan, mereka diserahi tanggung jawab untuk memberikan dukungan baik di kamp dan flying camp, tempat tim berkumpul pasca proses pelepasliaran.
Malam minggu pertama mereka di kamp dihabiskan tanpa banyak kejadian, dan mereka fokus mengerjakan beberapa kegiatan di flying camp. Namun di malam minggu kedua, Hilal dan Ayu tak ingin membuang kesempatan menjelajah Hutan Kehje Sewen dan bersama tim PRM dan memotret binatang malam.
Langkah belum berpijak jauh, saat sesosok satwa cerdik muncul di hadapan. Seekor kancil mengintip di balik gundukan tanah di depan flying camp. Tanpa pikir panjang Patrick, dokter hewan di kamp mengarahkan lensa kameranya ke kancil tersebut, tetapi sayang, ia tidak sengaja menginjak sebatang ranting. Suara patahan ini cukup untuk mengejutkan kancil dan ia segera melesat kabur, meninggalkan kami dengan hanya foto sesosok bayangan di kegelapan. Namun penemuan kancil ini justru memicu semangat kami.
Diiringi suara jangkrik hutan, tim PRM terus melanjutkan perjalanan menyeberang Sungai Lembu dan menanjak bukit untuk satu tujuan, menemukan satwa malam. Saat kami menemukan satu genangan air penuh katak, Dokter Patrick kembali memotret, kali ini lebih berhati-hati. Kilatan flash kamera menyambar sepersekian detik, dan ia berhasil mengabadikannya!
Tim melanjutkan perjalanan menembus hutan, namun tidak berhasil menemukan satwa lain untuk difoto. Saat berjalan pulang, salah satu tim kami melihat burung kecil nan cantik, Sikatan Kerdil (Muscicapella hodgsonii) yang tengah asyik bertengger di atas pohon bambu. Kali ini giliran Hilal yang mencoba mengambil gambar karena Patrick mengalami kesulitan dengan kameranya. Hilal juga berhasil mengabadikan burung tersebut dengan kameranya.
Belum puas memotret, tim menyeberang Sungai Lembu sekali lagi dan memutuskan mencari satwa malam di daerah Peapung menggunakan perahu.
Di daerah Peapung, kami malah menemukan rusa, yang dikenal oleh masyarakat setempat dengan nama payau. Namun sayangnya hampir mustahil memotret satwa ini, karena ia keburu kabur melihat kami. Tak lama setelah itu, kami memutuskan untuk kembali ke flying camp dan beristirahat.
Sabtu malam kali ini sungguh menarik, mencari dan memotret kehidupan malam di Hutan Kehje Sewen!
Teks oleh: Tim PRM di Kamp Lesik, Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur