26 Feb, 2024
BUNGA, BUAH, DAN BANYAK HAL LAIN DI KEHJE SEWEN
Habitat Development
Perlu pertimbangan matang untuk menentukan area pelepasliaran orangutan. Meskipun banyak faktor yang dipertimbangkan saat memilih area pelepasliaran, salah satu yang terpenting adalah memastikan bahwa hutan tersebut cukup produktif dan mampu menyediakan sumber makanan alami orangutan hingga beberapa waktu mendatang. Untuk menentukan kelayakan area pelepasliaran yang potensial, tim Post-Release Monitoring (PRM) kami di lapangan secara rutin melakukan survei fenologi.
Survei fenologi meliputi pencatatan data setiap bulan pada tumbuhan yang diberikan tanda di sepanjang transek yang telah ditetapkan. Ketika tim mengikuti rute, mereka akan mencatat tahap fenologis yang meliputi daun muda, daun dewasa, kuncup bunga, bunga mekar, buah mentah maupun buah yang telah matang dari setiap tanaman dan setiap jenis tumbuhan.
Data ini kemudian digunakan untuk melacak perubahan yang berfungsi sebagai indikator awal bahwa ekosistem berjalan secara alami karena perubahan iklim atau intervensi manusia. Data ini juga dapat digunakan untuk menghitung musim buah dan merencanakan pelepasliaran orangutan sesuai dengan waktu yang tepat.
Di Hutan Kehje Sewen, kami telah mengidentifikasi ratusan sumber makanan orangutan termasuk dari jenis pohon ara liar (Ficus spp.), berbagai spesies nangka (Artocarpus spp.), dan beberapa jenis pucuk jahe liar (Etlingera spp.).
Selain hampir 200 spesies tanaman yang telah tercatat pada survei fenologi ini, hutan ini juga kaya akan sumber makanan orangutan alternatif seperti rayap dan semut. Keanekaragaman hayati yang kaya di Hutan Kehje Sewen mendukung ekosistem penting ini karena setiap spesies memainkan peran unik dalam fungsinya yang sehat. Ketika kita melindungi hutan kita, mereka membalas budi, memberi kita iklim yang stabil dan sumber daya yang berlimpah.
Teks oleh: Tim Komunikasi Kantor Pusat BOS, Bogor, Jawa Barat