06 Mei, 2024
GULMA, CAMILAN, BUNGA LIAR, ATAU OBAT?
Keanekaragaman Hayati
Tanaman liar dianggap sebagai gulma jika tumbuh mereka mengalahkan tanaman lain dengan mendominasi penyerapan nutrisi, air, dan sinar matahari dan tempat tumbuh. Melastoma malabathricum dari famili Melastomataceae merupakan salah satu gulma yang tumbuh subur di hutan Kalimantan, terutama di daerah lembab.
Tumbuhan ini dapat ditemukan di hutan dataran rendah, tinggi, dan perkebunan wilayah tropis. Persebaran tumbuhan ini sangat luas dari wilayah kepulauan Samudera Hindia, Asia Selatan, Asia Timur, Asia Tenggara, Australia, hingga Samudra Pasifik Selatan. Spesies ini tersebar hampir di seluruh wilayah Asia Tenggara yaitu Malaysia, Indonesia, Singapura, Banglades, Filipina, dan Thailand, hal ini menunjukkan bahwa M. malabathricum cukup invasif.
Baca juga: JAMUR TUDUNG PENGANTIN
Spesies ini memiliki banyak nama lokal dari berbagai daerah persebarannya, seperti senduduk di Malaysia, yeh mu tan di Cina, senggani di Indonesia, cengkodok di Kalimantan Barat, dan kluruk di Jawa. Tinggi tumbuhan senggani berkisar 0,5-3 m, tetapi terkadang dapat tumbuh hingga panjang 5 m. Tumbuhan senggani memiliki daun yang berbentuk bulat telur dengan ujung meruncing.
Seperti pada gambar di atas, senggani memiliki bunga cantik berwarna ungu kemerahan dengan dua jenis warna benang sari yang berbeda. Tidak hanya itu, bunga senggani memiliki tiga varietas warna antara lain mahkota bunga berwarna ungu tua-magenta, merah muda-magenta, dan putih yang merupakan varietas langka. Senggani memiliki buah yang berbentuk seperti terompet bulat (urceolate-globular) dan termasuk sebagai buah beri. Ketika buah senggani matang akan berwarna ungu tua dan berdaging lembut dengan rasa agak sepat.
Baca juga: MENCICIPI MAKANAN ORANGUTAN
Senggani tidak selalu merugikan sebagai gulma, terkadang dapat dimanfaatkan oleh manusia bahkan satwa liar di hutan seperti orangutan. Biasanya satwa di hutan memakan bagian daun dan buah. Selain itu, senggani sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional karena mengandung banyak senyawa flavonoid dan dipercaya sebagai antioksidan. Kombinasi bunga, biji, dan daun dapat digunakan untuk mengurangi keputihan, pengobatan infeksi luka, dan gangguan pencernaan.
Meskipun dianggap merugikan di area perkebunan, tumbuhan senggani memiliki banyak peran dalam ekosistem asli mereka. Banyaknya manfaat tumbuhan senggani dengan pertumbuhan yang invasif bukan semerta-merta bagi kita untuk terus menggunakan tumbuhan ini sebagai sumber daya secara berlebihan.
Teks oleh: Hana Iffatalya, Mahasiswa Magang Program Japan Environmental Education Forum (JEFF) Batch 6, Sompo Environmental Foundation