05 Apr, 2021
SULITNYA PENGANGKUTAN LOGISTIK DI HUTAN
Post Release Monitoring
Untuk menunjang kegiatan pemantauan orangutan di hutan pelepasliaran, tim Post Release Monitoring (PRM) kami baik di Kamp Lesik maupun Kamp Nles Mamse, di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur, harus mengangkut suplai logistik dari kantor kecil kami di Kecamatan Muara Wahau.
Mengingat jarak perjalanan, sekitar sehari, serta kesulitan yang harus kami tempuh, kami melakukan pengantaran logistik setiap akhir bulan.
Untuk mencapai Nles Mamse, biasanya dari Muara Wahau kami hanya membutuhkan waktu sekitar 4 jam perjalanan ke Dermaga 67, sebuah tepi sungai landai. Di sinilah tim dari kamp akan menjemput logistik menggunakan perahu. Waktu tempuh antara Kamp Nles Mamse dan Dermaga 67 hanya sekitar 5 menit, sebuah perjalanan yang relatif mudah. Namun di sisi lain, untuk mencapai Kamp Lesik di utara, ceritanya jauh berbeda dengan perjalanan lebih jauh pula.
Namun hal tidak selalu berjalan lancar. Seperti di akhir bulan lalu, mobil truk pengangkut logistik dari Muara Wahau mengalami kerusakan sebelum tiba di dermaga, sementara pengemudi tidak bisa menginformasikan kondisinya akibat ketiadaan sinyal seluler di hutan. Beratnya beban, usia mobil yang sudah tua, dan jalur yang sangat menantang membuat suspensi truk tersebut patah. Truk itu berhenti hanya beberapa ratus meter dari Dermaga 67.
Tim dari kamp yang ditugaskan menjemput logistik di dermaga menanti cukup lama sebelum menyadari ada masalah. Tim ini mencoba peruntungan dengan berjalan dari dermaga menuju arah datangnya truk, yang akhirnya ditemukan tidak lama kemudian.
Perbaikan mobil di hutan bukanlah masalah yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat, betapa pun berpengalamannya tenaga lapangan kami. Saat itu, hari telah menjelang gelap, dan keputusan harus segera diambil. Logistik yang relatif ringan kami bawa ke kamp terlebih dulu. Sementara barang-barang yang berat, kami tinggal di sebuah pondok kecil kosong di dekat situ yang memang sering kami gunakan sebagai pondok transit logistik.
Malam itu, kami menyusun rencana untuk keesokan hari, untuk mengangkut logistik yang tersisa, serta membantu melakukan perbaikan kendaraan.
Memang kehidupan kami di hutan selalu penuh dengan kejutan!
Teks oleh: Tim PRM di kamp Nles Mamse, Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur