19 Apr, 2021
PROMOSI BUDAYA SUKU DAYAK WEHEA DI EXPLORE BORNEO INDONESIA
Pemberdayaan Masyarakat
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan “Explore Borneo Indonesia 2021” pada tanggal 15-19 Maret lalu untuk memperingati HUT provinsi tersebut yang ke-64. Kegiatan yang berlangsung di Big Mall Samarinda ini, membantu memperkenalkan berbagai hasil produksi dan jasa para pelaku usaha yang selama ini terdampak pandemi. Acara tersebut menyajikan capaian pembangunan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, serta memperkenalkan seni dan budaya terutama dari Kalimantan Timur.
BOS Foundation bekerja sama dengan Save the Orangutan (StO), salah satu organisasi mitranya, dengan dukungan dana dari CISU (Civilsamfund i Udvikling/Civil Society in Development) berpartisipasi di dalam acara tersebut untuk memperkenalkan seni dan budaya Dayak Wehea kepada khalayak. Dalam kesempatan ini, perwakilan dari suku Dayak Wehea turut menampilkan tarian “Nemdoh Nemkay Wehea” saat acara pembukaan dan tarian “Klang Tegai-Tebin Sah Tes” saat penutupan. Kedua tarian menarik perhatian pengunjung yang datang dan mereka mengabadikan tarian tersebut.
Selama lima hari acara berlangsung, perwakilan dari Dayak Wehea dan BOSF-RHO (Restorasi Habitat Orangutan) menampilkan dan mempromosikan kebudayaan Dayak Wehea serta kegiatan BOSF-RHO. Banyak hal yang ditampilkan di stan termasuk pakaian adat suku Dayak Wehea, merchandise orangutan, dan video mengenai informasi budaya dan kegiatan adat Dayak Wehea. Program BOSF-RHO (Restorasi Habitat Orangutan) telah lama bekerja sama erat dengan masyarakat Dayak Wehea dalam melestarikan dan menjaga orangutan Kalimantan dan habitatnya di sekitar Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur.
Sebuah talkshow diadakan di hari ketiga, bertema “Peran Konservasi Orangutan Dalam Kerangka Kalimantan Timur Berdaulat”. Dalam kegiatan tersebut sejumlah narasumber hadir, di antaranya Ir. Sunandar Trigunajasa N, MM, Kepala BKSDA Kaltim; Shahar Al Haqq, S.P, M.Si, Kepala KPHP Kelinjau; drh. Agus Irwanto, Manajer Program Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari; Dr. Aldrianto Priadjati, Direktur Konservasi PT. RHOI; dan Febri, Duta Dayak Wehea. Acara dipandu oleh Yovanda, Kontributor Mongabay Indonesia.
Sama seperti Kaltim Expo tahun lalu, acara ini dihadiri oleh kebanyakan warga Samarinda, namun banyak juga warga dari kota lain dan daerah sekitar kami jumpai. Selama pameran, masyarakat begitu tertarik dengan kebudayaan Dayak Wehea dan stan kami jarang sepi pengunjung karena kami menyelenggarakan berbagai permainan dan kuis. Ada kuis yang diundi setiap hari untuk mendapatkan pemenang yang berhak membawa pulang oleh-oleh merchandise dari BOSF atau kaos Dayak Wehea.
Pengunjung booth kami sangat tertarik untuk mengetahui lebih banyak mengenai suku Dayak Wehea, budaya dan tradisinya. Hal inilah yang kami cari, dan ini membuka peluang pengelolaan wisata budaya berkelanjutan di desa-desa Dayak Wehea. Ketertarikan publik yang besar memancing rasa percaya diri perwakilan Dayak Wehea untuk lebih memperkenalkan budayanya.
Kami semua merasa senang dengan tanggapan masyarakat yang kami terima selama acara Explore Borneo Indonesia 2021. Kami berharap agar seni dan budaya masyarakat Dayak Wehea terus menerima apresiasi yang diharapkan.
Teks oleh: Tim Pemberdayaan Masyarakat BOSF-RHO