25 Nov, 2024
‘HIDDEN GEMS’ DARI HUTAN KEHJE SEWEN
Habitat Development
Melanjutkan cerita ekspedisi beberapa waktu lalu, Tim Restorasi Ekosistem Perlindungan, Pengamanan Hutan dan Kebakaran (RE-PPHK), PT. Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (PT. RHOI) kembali melakukan ekspedisi lainnya di bagian utara Hutan Kehje Sewen. Tim PPHK kami yang terdiri dari 3 orang, Caesario, Teguh, dan Suhendi sampai ke salah satu Areal Bernilai Konservasi Tinggi (ABKT) yaitu Goa Sarang.
Baca juga: KEBERSAMAAN WARGA LOKAL SELAMA EKSPEDISI
Tiga orang anggota tim belum pernah ada yang sampai ke tujuan Goa Sarang tersebut sebelumnya. Berbekal informasi terbatas mengenai jalur yang akan dilalui dari personil lama dan GPS, tim kami berangkat menuju Goa Sarang dengan berjalan kaki menyusuri aliran Sungai Pehpan. Selama perjalanan, tim PPHK kami melewati sepan, penampungan air hujan atau embung, air terjun, dan jejak aktivitas manusia seperti pondok kecil. Pondok kecil ini kemungkinan sebelumnya telah digunakan oleh para pencari gaharu atau pencari sarang burung walet.
Untuk sampai ke Goa Sarang tentu tidak mudah. Tim PPHK kami sempat tersasar dan kehilangan jejak dikarenakan kurangnya informasi dan minimnya petunjuk rute pada GPS yang digunakan. Untuk sampai ke Goa Sarang, tim kami menghabiskan waktu hingga 6 hari berjalan kaki dari kamp. Belum lagi rute menuju Goa Sarang masih sangat alami dan banyak ditumbuhi dengan belukar yang lebat.
Baca juga: KEINDAHAN SEPAN
Sesampainya di tempat tujuan, tim PPHK kami langsung mendokumentasikan goa tersebut dan mencacat beberapa informasi dasar dari goa tersebut. Mulut Goa Sarang sendiri memiliki tinggi sekitar 21,4 m dengan lebar 12,8 m. Mereka juga menemukan adanya beberapa jejak aktivitas manusia seperti coretan pada dinding luar goa. Walaupun diselimuti rasa penasaran yang tinggi, tim memutuskan untuk tidak masuk ke dalam Goa, dengan alasan keamanan dan kapasitas logistik. Pada langit-langit Goa Sarang juga banyak ditemukan sarang lebah madu.
Baca juga: LEBAH MENGAMBIL ALIH KAMP NLES MAMSE
Perjalanan ekspedisi yang tidak mudah ini tidak sia-sia. Walaupun sempat kehilangan jejak berkali-kali dan kaki yang melepuh karena gesekan sepatu, tim PPHK kami berhasil sampai di tujuan dan membagikan beberapa dokumentasi dari goa tersebut. Sebagai salah satu areal bernilai konservasi tinggi, Goa Sarang masih sangat terjaga kealamiannya. Tim PPHK kami berencana kembali mengunjungi goa ini kelak dengan persiapan dan perlengkapan yang lebih matang untuk mengeksplorasi isi Goa Sarang tersebut. Nantikan cerita ekspedisi dari tim PPHK kami selanjutnya!
Teks by: Tim RE-PPHK, PT. RHOI di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur