13 Jan, 2025
LUTUNG DAHI PUTIH: TEMUAN ISTIMEWA DI HUTAN KEHJE SEWEN
Keanekaragaman Hayati
Tim Post-Release Monitoring (PRM) kami dari PT. Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (PT. RHOI) di utara Hutan Kehje Sewen baru-baru ini bertemu dengan sekelompok lutung dahi putih (Presbytis frontata) yang sedang berteduh di Tengah hujan. Momen menarik ini menegaskan kekayaan biodiversitas Hutan Kehje Sewen yang masih sangat kaya. Lutung ini ditemukan sekitar dua kilometer dari Kamp Lesik.
Baca juga: HARI KEANEKARAGAMAN HAYATI INTERNASIONAL 2024
Lutung dahi putih dikenal sebagai primata yang cukup pemalu dan jarang terlihat. Hal ini yang menjadikan perjumpaan ini menjadi pengalaman langka. Saat ditemukan, kelompok lutung yang berjumlah kecil ini tengah menikmati ketenangan hutan meski hujan turun. Tim kami berhasil mengabadikan salah satu individu dengan ciri khasnya, yaitu dahi berwarna putih kontras di antara tubuhnya yang didominasi berwarna gelap.
Mengenal Lutung Dahi Putih
Lutung dahi putih (Presbytis frontata) adalah spesies primata endemik yang hanya ditemukan di pulau Kalimantan. Mereka memiliki ukuran tubuh sedang dengan panjang tubuh berkisar 40-50 cm. Ekornya yang panjang membantunya untuk menjaga keseimbangan saat melompat dari satu pohon ke pohon yang lain. Ciri khas mereka adalah garis putih di dahi yang membedakan mereka dari jenis lutung lainnya.
Primata ini hidup di hutan hujan dataran rendah hingga perbukitan. Mereka sangat mengandalkan pepohonan lebat sebagai habitat utama. Selain itu, lutung dahi putih biasanya hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 individu dengan satu pejantan dewasa yang memimpin. Pola makan lutung dahi putih sebagian besar terdiri dari daun muda, buah-buahan, dan bunga. Mereka juga memiliki peran penting membantu menjaga keseimbangan ekosistem sebagai penyebar biji.
Kehidupan Lutung Dahi Putih
Hutan Kehje Sewen, dengan vegetasi hutan Dipterokarpa yang padat, menyediakan habitat ideal bagi lutung dahi putih. Keanekaragaman flora dan perlindungan dari gangguan manusia memungkinkan satwa ini hidup dengan lebih aman. Keberadaan lutung ini di area kerja kami juga menjadi indikator positif bahwa ekosistem di Hutan Kehje Sewen masih dalam kondisi sehat.
Baca juga: HUTAN DIPTEROKARPA: PUSAT KEHIDUPAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Meskipun begitu, lutung dahi putih menghadapi ancaman serius, seperti perburuan liar dan hilangnya habitat akibat deforestasi. Menurut IUCN Red List, spesies ini berstatus "Rentan" (Vulnerable), yang berarti populasinya terus mengalami penurunan di alam liar. Perlindungan habitat seperti Hutan Kehje Sewen menjadi salah satu upaya penting dalam menjaga kelestarian primata unik ini.
Harapan dari Temuan Istimewa Ini
Pertemuan dengan lutung dahi putih di tengah patroli memberikan semangat baru bagi tim PRM kami. Tidak hanya sebagai bukti bahwa keanekaragaman hayati di Hutan Kehje Sewen tetap terjaga, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya upaya konservasi untuk melindungi satwa-satwa ini.
Melalui pemantauan rutin dan upaya perlindungan yang berkelanjutan, kami berharap Hutan Kehje Sewen dapat terus menjadi rumah yang aman bagi lutung dahi putih dan satwa liar lainnya. Keindahan mereka di tengah rintik hujan hari itu adalah simbol harapan bagi kelestarian hutan hujan Kalimantan di masa yang akan datang.
Teks oleh: Tim Komunikasi Kantor Pusat BOS, Bogor, Jawa Barat